Jumat, 11 Desember 2015

Types of Arabica and Robusta Coffee

Jenis kopi pada dasarnya hanya ada 2 yaitu Arabica dan Robusta. Keduanya dibedakan atas dasar lokasi ditanamnya pohon kopi tersebut. Biji kopi dari dua tempat yang berbeda ini memiliki karakter yang berbeda, baik dari aroma (dari aroma jeruk sampai aroma tanah), kandungan kafein, rasa dan tingkat keasaman. Ciri-ciri ini tergantung pada tempat tumbuhan kopi itu tumbuh, proses produksi dan perbedaan genetika subspesies kopi.

Kopi dari spesies Coffea arabica memiliki rasa yang kaya daripada Coffea robusta. Kopi arabica memiliki banyak varietas. Tiap varietas memiliki ciri yang unik. Beberapa varietas yang terkenal meliputi: Kopi Kolombia (Colombian coffee) - pertama kali diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun 1800. Jika langsung digoreng, kopi Kolombia memiliki rasa dan aroma yang kuat. 


Kolombia adalah penghasil kopi kedua terbesar di dunia setelah Brasilia. Sekitar 12% kopi di dunia dihasilkan di negara Kolombia, Tanzania, dan  Kenya. Semuanya adalah jenis kopi arabica yang telah dicuci.

Biji kopi yang belum digoreng dari varietas Kopi arabica adalah sebagai berikut :
  1. Costa Rican Tarrazu, dari San Marcos de Tarrazu valley di pegunungan di luar San José, Costa Rica.
  2. Guatemala Huehuetenango, ditanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
  3. Ethiopian Harrar, dari Harar, Ethiopia
  4. Ethiopian Yirgacheffe, dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
  5. Hawaiian Kona coffee, ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu pada tahun 1825.
  6. Jamaican Blue Mountain Coffee, dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannnya.
  7. Kopi Jawa (Java coffee), dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
  8. Kenyan, terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
  9. Mexico memproduksi biji kopi yang keras.
  10. Mocha, kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. 
  11. Santos - dari Brasilia. Memiliki tingkat keasaman yang rendah.
  12. Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong — Mandheling dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatra utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan menurut nama tempat Lintong di Sumatra utara.
  13. Gayo Coffee — berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Gayo adalah nama Suku Asli di Aceh yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
  14. Sulawesi Toraja Kalosi, ditanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi adalah nama kota kecil di Sulawesi, yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja adalah daerah pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dari Sulawesi ini memiliki aroma yang kaya, tingkat keasaman yang seimbang (agak sedikit lebih kuat dari kopi Sumatra) dan memiliki ciri yang multidimensional. Warnanya coklat tua. Kopi ini cocok untuk digoreng hingga warnanya gelap. Karena proses produksinya, kopi ini dapat mengering secara tidak teratur. Walau demikian biji yang bentuknya tidak teratur ini dapat memperkaya rasanya.
  15. Tanzania Peaberry — di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania. "Peaberry" artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah. Tidak seperti layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
  16. Uganda. Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta. Ada juga kopi arabika berkualitas yang dikenal sebagai Bugishu.
  17. Kopi Luwak- salah satu varietas kopi Arabika dan Robusta yang telah dimakan oleh luwak kemudian dikumpulkan dan diolah. Rasa dan aroma kopi ini khas dan menjadi kopi termahal di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar